Ceria Bersama Di Persami Matsansaga

Matsansaga - Sudah menjadi agenda rutin di madrasah tingkat tsanawiyah maupun aliyah pada tiap tahunnya menggelar acara perkemahan bersama peserta didik baru. Agenda tersebut biasanya dilaksanakan dalam bentuk persami (perkemahan sabtu minggu) dan perjusa (perkemahan jumat sabtu) dengan dibimbing guru wali kelas tujuh dan Dewan Penggalang.

Pada tahun ajaran 2017-2018 ini Matsansaga meliput kegiatan di MTsN 1 Tegal menyelenggarakan persami yang telah dilaksanakan pada 29-30 Juli 2017 dengan peserta lebih dari 400 anak. Pusat kegiatan dilaksanakan di halaman madrasah dan menggunakan ruang kelas sebagai tempat istirahat peserta.

Pelaksanaan dimulai dengan check in peserta pada pukul 13.00 sampai dengan 14.30 dan dilanjutkan dengan upacara pembukaan. Season ini diikuti oleh seluruh peserta dan dewan penggalang serta Pembina Pramuka dan KaMabigus.

Usai pembukaan persami, dilanjutkan dengan berbagai lomba yang dilaksanakan sebagai upaya menjaring potensi peserta didik dibidan seni. Adapun beberapa jenis lomba yang diadakan dalam Persami atau Perjusa madrasah diantaranya:
  1. Lomba Kaligrafi;
  2. Lomba Materi Kepramukaan;
  3. Lomba Pidato Bahasa Arab;
  4. Lomba Pidato Bahasa Indonesia;
  5. Lomba Pidato Bahasa Inggris;
  6. Lomba Qiro.
Sedangkan bagi peserta persami/perjusa yang tidak mengikuti lomba difasilitasi untuk melaksanakan wide game yang pelaksanaanya terpisah antara perempuan dan laki-laki. Menjelang maghrib, peserta lomba dan wide game diistirahatkan untuk persiapan sholat, makan malam, dan melanjutkan kegiatan berikutnya.

Sementara itu, Panitia mempersiapkan desain api unggun dengan menyusun beberapa kayu bakar secara rapi berada di tengah lapangan. Bersamaan itu juga, Dewan Penggalang berlatih sekaligus melaksanakan gladi untuk upacara api unggun.

Malam menjelang, usai sholat Isya berjamaah, lapangan mulai dipenuhi dengan peserta persami dengan melingkar. Lilin yang ditata rapi sebagai petunjuk jalan bagi petugas upacara mulai dinyalakan menghias halaman lapangan.

Saat barisan peserta mulai rapi, lampu-lampu dimatikan hingga membuat suasana mulai senyap. Petugas upacara-pun membuka protokol prosesinya. Pasukan penggalang yang membawa obor mendapatkan api dari pembina upacara yang menempati podium.

Satu persatu obor dinyalakan oleh 10 pasukan pengobar api unggun sambil mengucap Dasa Dharma Pramuka:
  1. Takwa kepada Tuhan yang Maha Esa;
  2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia;
  3. Patriot yang sopan dan kesatria;
  4. Patuh dan suka bermusyawarah;
  5. Rela menolong dan tabah;
  6. Rajin, terampil dan gembira;
  7. Hemat, cermat dan bersahaja;
  8. Disiplin, berani dan setia;
  9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya;
  10. Suci dalam pikiran, perkataan maupun perbuatan.
Usai diletakan pada tumpukan kayu yang didesain rapi, pembina memotong senar/benang pengait sebagai saklar pembakar api unggun. Api mulai menyala dengan terang memberi kehangatan bagi peserta perkemahan.

Suasana ceria bertambah saat Admin Komukote mulai mengajak peserta bernyanyi diiringi irama Piano. Beberapa penampilan seni berupa Puisi, Drama, Stand Up Comedy, Hadroh menyemarakkan suasana. Malam semakin larut membawa durasi yang menuntut acara segera ditutup meski belum ada rasa kantuk harus tetap menuju pulau kapuk.

Peserta, Dewan Penggalang, dan Panitia pun beristirahat lelap dalam ruang kebersamaan di setiap tingkat dan bagian. Di bagian lain beberapa Dewan Penggalang (Alumni) bercengkrama memecah malam dengan kegembiraan menyampaikan rencana pelaksanaan kegiatan berikutnya. Dari jauh trerdengar sayup kelakar tawa di bagian sekretariat yang menandakan keceriaan.

Pukul 03.00 Peserta Perkemahan mulai dibangunkan kembali untuk merasakan sejuknya air wudhu dalam suasana udara yang dingin. Mereka bersama Dewan Penggalang dan Pembina bergegas melaksanakan Qiyaumul Lail (sholat malam) dan dilanjutkan dengan Sholat Subuh berjamaah.

Transit sebelum melaksanakan kegiatan berikutnya, Peserta Perkemahan mulai berbenah untuk membersihkan diri dan dilanjutkan dengan senam pramuka untuk menyegarkan tubuh. Sarapan pagi bersama untuk menyiapkan fisik melaksanakan jelajah alam.

Diawali dengan pembekalan mengenai rute perjalanan dan gambaran mengenai beberapa pos yang akan dilalui, peserta memperhatikan dengan seksama arahan dari Dewan Penggalang. Pertanyaan berupa semapor menjadi pasword bagi Peserta yang lebih dahulu menjawab dengan tepat untuk memulai perjalanan menjelajahi alam sekitar. Peserta-pun berlomba dengan antusias dan penuh semangat mencoba menjawab quis.

Lebih dari dua jam berlalu saat peserta melakukan penjelajahan hingga kembali di halaman madrasah. Ekspresi gembira menutupi lelah dan wajah berlumur bedak serta coretan lainnya. Sambutan hangat dari Panitia dan Dewan Pembina yang menunggu di gerbang masuk madrasah sambil memberikan minuman dan makanan ringan untuk peserta.

Usai beristirahat, peserta kembali mengenakan seragam pramuka dan menuju lapangan untuk melaksanakan upacara penutupan persami. Dipandu oleh Pembina dan Dewan Penggalang, peserta mengikuti upcara penutupan dengan khidma. Pada bagian akhir, diumumkan hasil lomba dan penyerahan hadiah kepada para pemenang hingga secara keseluruhan acara selesai.
Sri Kuncoro Allah Is My Power
Follow: FB | IG | YT

1 Response to "Ceria Bersama Di Persami Matsansaga"

  1. Video games have unquestionably become more ambitious and impressive in recent years. When you look at the likes of The Last Of Us, it's impossible to overstate just how far video games have come since people were playing Pong forty-odd years ago. But for all the innovations within the medium, and for all the new fangled ideas and increasingly elaborate control schemes, there's something to be said for how much more straight forward things were in the games we played as kids. https://twitchviral.com/

    ReplyDelete
Jika bermanfaat, silahkan berbagi dan berkomentar dengan baik...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel